Desa  baktiseraga lahir pada tanggal 1 April tahun 1968 dengan Skp. Bapak  Bupati Daerah Tingkat II Buleleng tanggal  3 Mei 1968 nomor :  75/Pemd.1/81/68.
 Sebelumnya  menurut cerita orang-orang tua yang masih hidup menuturkan bahwa pada  pemerintahan penjajah Hindia Belanda, dimana daerah buleleng masih  diperintah oleh seorang raja atau disebut ragent, masyarakat yang  tinggal di banjar Bangkang, Tista, Seraya, dan Galiran pernah bersetatus  didalam satu perbekelan; dipimpin oleh seorang kepala desa yang lumrah  disebut keperbekelan.
 Pernah  disebut keperbekelan Bangkang, karena perbeklan di bangkang, pernah  juga disebut kep erbekelan Galiran karena perbekelan di Galiran.
 Adapun nama-nama kepala desa/perbekelnya yang dapat diingat dan diceritakan pernah memimpin dari zaman lampau itu adalah sbb:
 - Gst. Pt. Panji, asal dari banjar Seraya
 - Gst. Bagus made Oke, asal dari banjar Bangkang
 - Bapak Nyoman Pasek, asal dari banjar Bangkang
 - Bapak Ketut Wenten, asal dari banjar Bangkang
 - Bapak Pan Resi/ Kt. Katon, asal dari banjar Galiran
 - Gst. Kt. Pacung, asal dari banjar Seraya.
 
Pada  jaman Revolusi th. 1945, keperbekelan tersebut menjadi tiga kelompok  yang masing-masing bersetatus kepebekelan dipimpin oleh 3 orang  perbekel.
 Ketga nama perbekel dizaman itu ialah :
 - I Gusti Bagus Made Oka adalah perbekel banjar Bangkang, yang seusai masa jabatannya di ganti oleh I gusti bagus Jelantik.
 - Mas Niti selaku perbekel Banjar Tista yang kemudian diganti oleh Nyoman Gita, keduanya berasal dari Banjar Tista.
 - Made Raken selaku perbekel banjar Galiran yang kemudian di ganti oleh Putu Wirya. Saudara Putu Wirya kemudian di ganti oleh Nyoman Gede Sayang, ketiganya berasal dari Galiran.
 
Dengan  adanya peraturan Pemerintah tentang ketentuan sistem pemerintahan  pedesaan yang baru maka sekitar awal tahun 1963 ketiga status perbekelan  di atas disatukan kembali menjadi satu Desa Baktiseraga yang ditetapkan  dengan Sk. Bupati tertanggal 3 Mei 1968 Nomor 75/Pemd.1/81/68 yang  menetapkan untuk nama Desa Perbekelan yang baru itu bernama “DESA  BAKTISERAGA” di bawah pimpinan seorang kepala desa atau perbekel, Secar  etimologi atau suku kata perkataan BAKTISERAGA disusun dengan  menggabungkan empat suku kata yang diambil dari suku kata awal nama  keempat banjar yang ada di keperbekelan desa BAKTISERAGA yaitu suku kata  BAK diambil dari huruf awal banjar BANGKANG, suku kata TIS diambil dari  suku awal banjar TISTA, SRA diambilkan dari suku awal banjar SRAYA, dan  suku kata GA diambil dari suku awal banjar GALIRAN yang setelah  semuanya dirangkaikan menjadila “BAKTISERAGA” mengandung filsafat  menggalang persatuan serta berbakti selalu dengan semangat pengabdian  yang tinggi mensukseskan semua program pemerintahan didalam mewujudkan  cita-cita perjoangan masyarakat adil dan makmur tanpa pamrih sesuai  dengan semangat jiwa perjoangan revolusi merebut kemerdekaan Republik  Indonesia Tahun 1945.
 Selanjutnya  pejabat perbekel desa BAKTISERAGA pertama ialah : I Gusti Bagus Ngurah  swela berasal dari banjar Bangkang, dan kemudian diganti oleh I Ketut  Kajar, berasal dari banjar Galiran, serata yang keempat Drs. I Ketut  Ngurah, berasal dari banjar Tista yakni pejabat Kepala Desa yang  sekarang.
 Demikianlah  sekilas lintas penuturan ringkas yang sederhana dari asal-usul nama  perbekel BAKTISERAGA yang menjadi wilayah Kecamatan Buleleng. Semoga  maklum dan menggembirakan adanya.
